Kedatangan Kristus
Esquema: A Survey of the Life of Christ for Evangelism and Basic Bible Teaching. Comes with a 120 picture set.
Número de guión: 440
Lingua: Indonesian
Tema: Sin and Satan (Deliverance, Light/Darkness, Sin, disobedience); Christ (Jesus, Our Substitute, Resurrection of Jesus, Son of God, Saviour of Sinful Men, Birth of Christ, Sacrifice / Atonement, Death of Christ, Life of Christ, Authority, Jesus, Our Shepherd); Eternal life (Salvation, Broad & Narrow Ways); Character of God (Love of God, Grace and Mercy, Nature, character of God, Word of God (the Bible), Power of God / Jesus); Living as a Christian (Prayer, petition, Worship, Witnessing, Second Birth, Obedience, Spiritual Growth, Peace with God, Forgiveness, Faith, trust, believe in Jesus, Spiritual Life, Christian values, Humility); Bible timeline (End Time, Second Coming, Gospel, Good News); Problems (Materialism, Evil Spirits, demons, Problems, troubles, worries)
Público: General
Finalidade: Teaching
Features: Monolog; Bible Stories; Extensive Scripture
Estado: Approved
Os guións son pautas básicas para a tradución e a gravación noutros idiomas. Deben adaptarse segundo sexa necesario para facelos comprensibles e relevantes para cada cultura e lingua diferentes. Algúns termos e conceptos utilizados poden necesitar máis explicación ou mesmo substituírse ou omitirse por completo.
Texto de guión
Gbr 1-14: KEDATANGAN KRISTUS
Siapakah Yesus Kristus itu? Kapankah Ia dilahirkan? Apakah yang telah dikerjakan-Nya? Darimanakah Ia berasal? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita harus mencarinya di dalam buku yang disebut Alkitab. Alkitab mengajarkan kepada kita mengenai awal mula segala sesuatu di dunia ini.
Gambar 1
Yoh. 1:1
Pada mulanya, sebelum segala sesuatu ada, hanya Allah yang ada. Yesus sudah ada bersama-sama dengan Allah. Yesus menunjukkan kepada kita seperti apakah Allah itu. Dalam Alkitab disebutkan bahwa Yesus adalah Hidup dan Terang dunia ini. Karena Yesus memberikan hidup kekal kepada umat-Nya dan Ia menunjukkan jalan kepada Allah.
Gambar 2
Kej. 2:4-22
Yesus sudah berada bersama-sama dengan Allah pada permulaannya. Alam semesta ini diciptakan olehNya. Dialah yang menciptakan semua binatang dan manusia di bumi ini. Laki-laki pertama adalah Adam. Dan perempuan pertama adalah Hawa. Waktu itu tidak ada sakit penyakit maupun kematian di dunia ini. Juga tidak ada kejahatan ataupun penderitaan. Segala sesuatu sangatlah baik.
Gambar 3
Kej. 3:1-7
Allah menempatkan Adam dan Hawa di sebuah taman yang sangat indah. Allah memberikan kepada mereka semua yang terbaik untuk dimakan. Tetapi, Allah melarang mereka memakan buah hanya dari satu pohon saja yang ada dalam taman itu. Salah satu ciptaan Allah yang telah memberontak terhadap Allah. Namanya adalah Setan. Satu hari, Setan menemui Adam dan Hawa. Setan menyatakan diri sebagai ular yang menawan. Ia berbohong kepada Adam dan Hawa, dan mereka mempercayainya. Dalam gambar ini, Adam dan Hawa memakan buah yang dilarang oleh Allah untuk dimakan. Setan berhasil membujuk Adam dan Hawa untuk berpaling dan tidak taat kepada Allah.
Gambar 4
Kej. 3:8-24
Sejak saat itu, semua manusia sudah terpisah dari Allah. Mereka telah mengikuti jalan-jalan Setan. Allah terpaksa mengusir Adam dan Hawa dari taman yang indah itu. Setelah itu, hidup pun menjadi sangat sulit. Kesedihan dan kematian muncul ke dunia ini. Namun, Allah sangat mengasihi manusia. Allah masih memiliki rencana. untuk menyelamatkan semua manusia dari jalan setan, dan dari maut.
Gambar 5
Kej. 15:1-6, 22:15-18
Manusia semakin bertambah banyak di bumi. Tetapi, manusia melupakan Allah. Mereka tidak mau menaati Allah. Namun, masih ada satu orang yang tetap mengikuti dan menaati Allah, yaitu Abraham. Abraham dan istrinya, Sarah, sudah tua namun tidak mempunyai anak. Suatu malam, Allah berkata kepada Abraham, ”Lihatlah ke langit dan hitunglah bintang-bintang itu. Keturunanmu akan menjadi sebanyak bintang di langit.” Allah berjanji akan memberkati semua bangsa melalui keturunan Abraham. Abraham percaya kepada Allah. Kemudian Allah memberikan kepada Abraham dan Sarah seorang anak laki-laki meskipun Abraham sudah berumur 100 tahun. Keturunan Ishak mereka akan menjadi bangsa yang besar, yaitu Israel.
Gambar 6
Luk. 1:5-25
Ribuan tahun setelah Abraham dan anaknya meninggal, Allah mengutus seorang malaikat dari surga ke negeri Israel. Malaikat itu pergi ke kota Yerusalem. Di sana ada rumah Allah, tempat orang beribadah kepada Allah. Di rumah Allah itu ada seorang imam tua, namanya Zakharia. Ia tidak mempunyai anak. Waktu Zakharia sedang berdoa, malaikat datang padanya. Malaikat berkata kepada Zakharia, ”Jangan takut Zakharia,. Istrimu akan melahirkan seorang anak bagimu, namailah dia Yohanes. Anak itu akan menjadi besar di mata Tuhan.“ Anak yang bernama Yohanes itu bertumbuh besar menjadi pelayan yang penting bagi Allah.
Gambar 7
Luk. 1:26-28
Kira-kira hampir bersamaan waktunya, malaikat yang sama menampakkan diri kepada perempuan muda di Israel. Dia masih perawan, belum pernah tidur dengan lelaki. Namanya Maria. Malaikat itu berkata kepadanya, “Kamu akan memiliki seorang putra … Roh Kudus akan turun keatasmu, dan anak itu akan disebut Anak Allah.”
Gambar 8
Mat. 1:18-25
Maria sudah bertunangan dengan laki-laki yang bernama Yusuf. Yusuf adalah keturunan Abraham, dia adalah yang baik. Ketika Yusuf mengetahui Maria sudah hamil, dia tidak mau menikahi Maria. Tapi malaikat datang kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata, “Jangan ragu untuk mengambil Maria menjadi istrimu, karena bayi yang dikandungnya berasal dari Roh Kudus. Dia akan melahirkan, dan kamu harus menamai anak itu Yesus, karena Dia akan menyelamatkan manusia dari dosa-dosa mereka.”. Nama “Yesus” berarti Penyelamat.
Gambar 9
Luk. 2:1-7
Kemudian Yusuf menikahi Maria. Setelah itu Yusuf dan Maria pergi ke Bethlehem karena keluarga mereka berasal dari kota itu. Pada waktu itu ada banyak orang di Bethlehem. Yusuf dan Maria tidak menemukan tempat untuk menginap. Mereka terpaksa bermalam di kandang binatang, dan ketika di dalam kandang itu, Yesus pun lahir.
Gambar 10
Luk. 2:8-14
Di padang di luar kota Bethlehem ada beberapa orang gembala. Malam itu mereka sedang menjaga kawanan domba mereka. Tiba-tiba malaikat menampakkan diri kepada mereka, dan berkata kepada mereka, “Jangan takut. Karena kami membawa kabar baik untukmu, dan untuk semua orang. Hari ini telah lahir bagimu seorang Juruselamat di Bethlehem.” Kemudian para malaikat memuji Allah dengan pujian “damai di bumi bagi setiap orang yang berkenan kepada Allah”.
Gambar 11
Luk. 2:15-20
Para gembala itu segera pergi ke Bethlehem. Mereka menemukan bayi beserta Maria dan Yusuf, tepat seperti yang dikatakan malaikat kepada mereka. Para gembala itu adalah orang-orang yang tidak terpelajar, namun mereka menyadari bahwa Yesus adalah bayi yang istimewa dari Allah, dan mereka pun memuliakan Tuhan.
Gambar 12
Luk. 2:21-38
Maria dan Yusuf membawa bayi Yesus ke rumah Allah di Yerusalem. Mereka menyerahkan bayi Yesus kepada Allah. Di situ ada seorang lelaki tua yang bernama Simeon. Dia tahu bahwa Allah telah berjanji akan mengutus seseorang yang disebut Kristus ke dalam dunia untuk menyelamatkan umat-Nya. Simeon telah menanti-nantikan hal itu. Ketika Simeon melihat Yesus, dia pun menggendong bayi Yesus. Kata Simeon kepada Allah, ”Mataku telah menyaksikan keselamatan yang daripada-Mu…Dia adalah terang bagi semua bangsa dan kemuliaan bagi Israel.” Seorang nabiah yang sudah tua bernama Hanna, juga melihat bayi Yesus. Dia mengatakan kepada orang-orang bahwa Anak ini datang untuk menyelamatkan mereka. Simeon dan Hanna mengetahui bahwa Yesus adalah Kristus yang telah dijanjikan Allah.
Gambar 13
Mat. 2:1-12
Beberapa ahli nujum datang ke Bethlehem dari negeri di Timur. Mereka bertanya, ”Dimanakah bayi yang lahir untuk menjadi raja orang Yahudi itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” Mereka memberikan hadiah bagi dan menyembah Yesus. Herodes adalah raja orang Israel. Dia menjadi cemburu ketika mendengar maksud dari kedatangan orang Majus ini. Dia ingin membunuh Yesus. Tetapi malaikat memberitahu Maria dan Yusuf untuk membawa bayi Yesus ke Mesir. Mereka tinggal di sana sampai raja Herodes mati. Kemudian mereka kembali ke Israel dan tinggal di kota yang disebut Nazaret.
Gambar 14
Luk. 2:39-52
Ketika Yesus berumur 12 tahun, Maria dan Yusuf membawa-Nya ke rumah Allah di Yerusalem. Di sana,Yesus berbicara dengan guru-guru agama dan imam-imam. Mereka semua kagum karena Yesus mengetahui banyak hal tentang Allah. Yesus tahu bahwa Allah adalah Bapa-Nya yang sesungguhnya. Yesus pun bertumbuh menjadi anak yang menyenangkan Allah dan manusia.
Kesimpulan
Saudara-saudara, itu terjadi seiktar 2000 tahun setelah Yesus lahir di negeri Israel. Seperti yang saudara dengar, kelahiran dan masa kecil Yesus sangat istimewa. Adam dan Hawa telah mengakibatkan seluruh manusia berdosa dan terpisah dari Allah. Tetapi Allah mengutus Yesus untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Gbr 15-32: YESUS MELAKUKAN MUJIZAT-MUJIZAT
Allah telah berbicara kepada orang Israel melalui para nabi. Para nabi mengatakan bahwa Allah akan mengutus seseorang yang luar biasa untuk menyelamatkan mereka. Dia akan disebut Kristus. Dia berkuasa atas setan, dosa dan kematian. Dia menyembuhkan orang sakit, menolong orang miskin, dan melakukan banyak mujizat. Mari kita dengarkan mujizat-mujizat yang dilakukan Yesus, bahwa Yesus sungguh-sungguh Allah.
Gambar 15
Mat. 3:1-12; Mrk. 1:2-8; Luk. 3:3-18
Tentunya Saudara masih ingat akan Zakharia, yang mempunyai anak yang bernama Yohanes (pada Gambar 6). Anak ini bertumbuh dan menjadi seorang nabi besar. Yohanes tinggal di padang gurun. Banyak orang yang datang untuk mendengar pengajarannya. Yohanes mengatakan bahwa Allah akan mengutus seseorang untuk menyelamatkan mereka. Dia memperingatkan mereka supaya bertobat dari dosa-dosa mereka. Orang-orang yang percaya pada ajaran Yohanes, kemudian dibaptis di sungai Yordan. Baptisan itu menandakan bahwa mereka sudah bertobat dan mereka mau mengikuti jalan-jalan Allah.
Gambar 16
Mat. 3:13-17; Mrk. 1:9-11; Luk. 3:21-22
Ketika Yohanes sedang membaptis orang di sungai Yordan, Yesus datang kepada Yohanes. Sebenarnya Yesus tidak membutuhkan pertobatan, karena Dia tidak berdosa. Yesus hanya ingin mematuhi hukum Taurat, dan ingin agar Yohanes membaptis Dia. Ketika Yesus keluar dari air, Roh Allah turun atas-Nya dalam wujud burung merpati. Lalu terdengar suara dari surga berkata, ”Inilah Anak yang Kukasihi. Aku sangat berkenan kepadaNya.”
Gambar 17
Mat. 4:11; Mrk. 1:12-13; Luk. 4:1-13
Setelah Yohanes membaptis Yesus, Roh Allah membawa Yesus ke padang gurun. Di situ Yesus berdoa dan berpuasa selama 40 hari untuk mempersiapkan pelayanan-Nya.. Lalu, datanglah setan mencobai Yesus, dia bermaksud menggagalkan rencana Yesus untuk menyelamatkan manusia. Setan berusaha membuat Yesus tunduk padanya. Tetapi, Yesus menggunakan Firman dari Kitab Suci untuk menolak setan, bahwa setan tidak berkuasa atas diri Yesus.
Gambar 18
Yoh. 2:1-11
Setelah itu, Yesus pergi ke Galilea, Israel Utara. Yesus hadir ke pesta pernikahan bersama dengan ibu dan sahabat-sahabat-Nya. Tetapi, anggur untuk para tamu di situ tidak cukup. Yesus pun berkata kepada para pelayan, ”Isilah tempayan-tempayan itu dengan air.” Para pelayan melakukan apa yang dikatakan Yesus. Kemudian, Yesus mengubah air itu menjadi anggur yang paling baik, sehingga cukup untuk para tamu sepanjang pesta itu. Ini adalah mujizat pertama yang Yesus lakukan. Semua sahabat Yesus menyaksikan bahwa Yesus mempunyai kuasa yang ajaib.
Gambar 19
Yoh. 3:1-21
Setelah mujizat-Nya yang pertama, Yesus mengerjakan banyak mujizat yang lain. Banyak orang mendengar tentang mujizat-mujizat itu. Ada seorang pemimpin agama Yahudi yang terkenal, namanya Nikodemus. Ia telah mendengar tentang Yesus, karena itu ia datang kepada Yesus waktu malam. Yesus mengajarkan banyak hal kepadanya. Kata Yesus, ”Aku berkata yang sesungguhnya. Tidak seorangpun bisa masuk kedalam kerajaan Allah kalau ia tidak dilahirkan kembali. Ia harus dilahirkan dari air dan Roh.” Maksud Yesus supaya semua orang menerima Roh Allah untuk bisa masuk kerajaan Allah. Barangsiapa percaya kepada Yesus akan beroleh hidup kekal dalam kerajaan Allah. Tetapi siapa yang menolak Yesus akan binasa dan tidak akan melihat kehidupan. Inilah janji Allah bagi kita semua.
Gambar 20
Yoh. 4:1-26
Yesus berjalan melalui perkampungan Samaria. Karena lelah, Yesus duduk istirahat di samping sebuah sumur. Maka datanglah seorang perempuan untuk menimba air. Kata Yesus kepadanya, ”Maukah engkau memberi aku minum?” Yesus mengetahui bahwa dia adalah perempuan yang berzinah, tinggal bersama laki-laki yang bukan suaminya. Perempuan itu terkejut, karena Yesus minta air padanya. Yesus berkata kepadanya, ”Kamu tidak mengenal siapa Aku. Seharusnya kamu meminta supaya Aku memberi air hidup kepadamu.” Yesus menjelaskan kepadanya tentang Air Hidup yang akan menyelamatkan manusia dari dosa. Kemudian perempuan itu segera memanggil orang-orang untuk datang dan mendengarkan Yesus, dan banyak orang Samaria yang percaya kepada Yesus.
Gambar 21
Yoh. 4:46-54
Setelah itu, Yesus kembali ke kota-Nya. Seorang pegawai istana yang baik dari kota terdekat datang kepada Yesus. Anaknya sedang sakit keras. Ia memohon kepada Yesus untuk datang kerumahnya dan menyembuhkan anaknya. Tapi, Yesus tidak pergi ke rumah orang itu. Yesus hanya berkata kepadanya, ”Pulanglah. Anakmu akan hidup.” Anak itu pun sembuh pada saat itu juga. Orang-orang mengetahui bahwa Yesus berkuasa atas sakit penyakit. Kita dapat mempercayai bahwa Yesus sanggup menolong kesulitan kita.
Gambar 22
Mrk. 1:16-20; Luk. 5:1-3
Suatu hari, Yesus melihat 4 orang nelayan di pinggir danau Galilea. Mereka adalah Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes. Yesus berkata kepada mereka, ”Mari, ikutlah Aku dan jadilah murid-Ku. Aku akan mengajarkan kamu menjala manusia” Orang banyak berkumpul di teapi danau itu. Yesus menyuruh seorang untuk mendorong perahu agak jauh dari tepi. Yesus duduk di perahu itu dan mengajar tentang Allah kepada mereka.
Gambar 23
Luk. 5:1-11
Setelah selesai mengajar orang banyak, Yesus berkata kepada Petrus, ”Bawalah perahumu dan tebarkan jala untuk menangkap ikan.” Petrus menjawab, ”Guru, kami sudah bekerja sepanjang malam dan tidak menangkap satupun juga. Namun, karena engkau yang menyuruh, aku akan melakukannya.” Kemudian mereka menebarkan jala, dan menangkap banyak ikan. Mereka harus minta tolong kepada Yakobus dan Yohanes untuk menarik jala itu. Begitu banyak ikan yang mereka tangkap, hingga perahu mereka hampir tenggelam. Mereka semua takjub. Setelah tiba di pantai, mereka meninggalkan jala dan keluarga mereka lalu mengikut Yesus.
Gambar 24
Mrk. 1:21-28; Luk. 4:31-37
Di Kapernaum, Galilea, Yesus sedang mengajar orang banyak di dalam rumah ibadah mereka. Orang-orang kagum karena Yesus mengajar mereka dengan kuasa yang besar. Seorang yang dirasuki roh jahat tiba-tiba berteriak, “Aku tahu siapa Engkau. Yang Kudus dari Allah.“ Yesus mengusir roh jahat keluar dari orang itu. Roh jahat tunduk kepada Yesus, dan sambil berteriak meninggalkan orang itu. Banyak orang menyaksikan bahwa Yesus berkuasa atas roh jahat. Jangan percaya dan jangan takut kepada roh jahat.
Gambar 25
Mat. 8:14-17; Mrk. 1:29-34; Luk. 4:38-41
Sesudah itu, Yesus dan murid-muridNya pergi ke rumah Petrus. Ibu mertua Petrus sedang sakit demam tinggi. Yesus menjamahnya, dan seketika itu ibu mertua Petrus sembuh. Kemudian, orang banyak membawa orang-orang sakit kepada Yesus. Yesus menyembuhkan mereka, dan mengusir banyak roh jahat. Yesus juga bisa menyembuhkan saudara yang sakit.
Gambar 26
Mrk. 1:40-45; Mat. 8:2-4; Luk. 5:12-16
Yesus berkeliling wilayah Galilea dan mengajar tentang Allah. Banyak orang mulai mengikut Dia. Seorang yang sakit kusta yang parah, datang kepada Yesus. Orang itu memohon kepada Yesus untuk menyembuhkannya. Yesus menjamahnya dan seketika itu juga orang itu sembuh. Setelah itu, banyak orang datang kepada Yesus hingga membuat Yesus tidak bisa masuk ke dalam kota karena orang banyak ingin melihat Dia.
Gambar 27
Mrk. 2:1-12; Mat. 9:1-8; Luk. 5:17-26
Yesus kembali ke kota Kapernaum dan Ia masuk ke dalam rumah. Empat orang laki-laki membawa seorang lumpuh kepada Yesus. Namun, mereka tidak bisa masuk ke dalam rumah karena terlalu banyak orang. Mereka naik, lalu membuka atap rumah itu. Mereka menurunkan orang yang lumpuh itu di depan Yesus. Yesus berkata kepada orang lumpuh itu, ”Anakku, dosa-dosamu sudah diampuni.” Kemudian Yesus berkata, ”Berdirilah, bawalah tempat tidurmu dan pulanglah.” Orang lumpuh itu telah sembuh. Orang-orang menjadi kagum, tetapi guru-guru agama berkata, ”Hanya Allah yang dapat mengampuni dosa-dosa.” Yesus membuktikan bahwa Ia berkuasa untuk mengampuni dosa.
Gambar 28
Mrk. 2:13-14; Mat. 9:9; Luk. 5:27-28
Yesus bertemu dengan seorang penagih pajak yang bernama Matius. Orang-orang benci kepada penagih pajak karena sering menipu rakyat. Tetapi Yesus berkata kepada Matius, ”Ikutlah Aku.” Matius segera berdiri dan mengikut Yesus. Orang-orang menyadari bahwa Yesus ingin supaya orang jahat dan berdoa datang kepada-Nya.
Gambar 29
Mrk. 2:15-17; Mat. 9:10-13; Luk. 5:29-32
Matius mengadakan pesta untuk Yesus, dan ia mengundang juga teman-temannya. Banyak dari mereka adalah penagih pajak yang tidak jujur dan orang jahat. Orang-orang Farisi berkata, ”Mengapa Yesus makan bersama para penagih pajak dan orang berdosa?” Namun Yesus berkata, ”Orang sehat tidak memerlukan dokter. Orang sakitlah yang memerlukan dokter. Aku tidak datang untuk orang benar, tapi Aku datang untuk memanggil orang berdosa.”
Gambar 30
Yoh. 5:1-15
Yesus pergi ke Yerusalem. Dia melihat seorang yang timpang selama 38 tahun. Orang itu berbaring di samping sebuah kolam yang istimewa, dia berharap air kolam itu dapat menyembuhkan dirinya. Namun, dia tidak bisa masuk ke kolam itu waktu airnya bergolak. Yesus berkata kepada orang itu, ”Berdirilah! Angkat tempat tidurmu dan berjalanlah.” Seketika itu juga orang itu sembuh! Yesus melakukan mujizat ini pada hari Sabat. Hal itu membuat pemimpin agama marah kepada Yesus.
Gambar 31
Mrk. 2:23-28; Mat. 12:1-8; Luk. 6:1-5
Yesus dan beberapa murid-Nya. Mereka sedang berjalan di ladang pada hari Sabat. Para murid memungut biji gandum dan memakannya. Orang-orang Farisi menuduh mereka telah melanggar aturan hari Sabat. Namun Yesus berkata kepada orang Farisi, ”Hari Sabat dibuat untuk manusia.” Hari Sabat dimaksudkan Allah untuk menolong manusia. Bukan untuk menyusahkan orang. Orang banyak mendengar bahwa Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat.
Gambar 32
Mrk. 3:1-6; Mat. 12:9-14; Luk. 6:6-11
Pada hari Sabat yang lain, di dalam rumah ibadah ada seorang yang lumpuh sebelah tangannya. Sekali lagi, ahli-ahli taurat memperhatikan Yesus. Mereka ingin melihat apakah Yesus akan menyembuhkan orang pada hari Sabat. Supaya mereka bisa menyalahkan Yesus telah melanggar hokum Taurat. Yesus berkata kepada orang itu, “Ulurkan tanganmu.” Dan orang melihat bahwa tangan orang itu disembuhkan. Ahli-ahli taurat yang jahat itu keluar dan merencanakan untuk membunuh Yesus.
Kesimpulan
Orang banyak kagum akan semua yang Yesus lakukan. Mereka melihat bahwa Yesus sangat berkuasa, dan banyak orang mengikutiNya. Tetapi para pemimpin agama Yahudi iri kepada Yesus. Mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Kristus yang telah dijanjikan.
Gbr 33-45: AJARAN-AJARAN YESUS
Yesus melakukan banyak mujizat karena Dia kasihan kepada orang miskin. Dia juga mengajarkan tentang kerajaan Allah, dan bagaimana hidup menyenangkan Allah marilah kita dengarkan tentang ajaran-ajaran Yesus.
Gambar 33
Mat. 5:1-12; Luk. 6:12-26
Di Galilea, Yesus berdoa sepanjang malam kepada Allah. Kemudian, Ia memilih 12 orang untuk menemai dan menolong Dia. Orang banyak berdatangan dari berbagai daerah untuk melihat Yesus. Yesus dan murid-muridNya duduk di tempat terbuka, dan Dia mengajarkan orang banyak tentang berbagai hal mengenai jalan Allah yang benar. Berikut ini kita lihat beberapa hal yang Yesus ajarkan kepada mereka.
Gambar 34
Mat. 5:14-16
Ketika orang-orang datang kepada Yesus, Allah mengubahkan mereka. Mereka menjadi tahu bagaimana hidup yang benar. Pikirkan hal ini. Tidak seorang pun yang menyembunyikan lampu dibawah gantang. Tetapi, lampu diletakkan pada tempatnya agar dapat menerangi semua orang. Yesus berkata kepada murid-muridNya, ”Kamu adalah terang dunia. Biarlah terangmu bersinar supaya orang bisa melihat terangnya. Biarlah orang melihat perbuatanmu yang baik. Tapi, jangan harapkan pujian dari mereka. Mereka harus memuji Allah, Bapamu yang ada di surga.”
Gambar 35
Mat. 5:38-48; Luk 6:27-36
Satu lagi pengajaran Yesus. “Jangan membalas orang yang berbuat jahat. Jika seseorang menampar pipi kananmu, biarkan ia menampar pipi kirimu juga. Kasihilah musuhmu, berkatilah mereka yang membencimu.” Allah tahu ketika orang berbuat jahat kepada kita, Allah akan menghakimi orang yang jahat itu. Allah akan menghakimi mereka di kehidupan ini atau nanti setelah mati. Kita tidak perlu membalas orang yang jahat. Allah ingin kita mengasihi semua orang. Yesus juga berkata, ”Perbuatlah kepada orang lain, seperti yang kamu ingin mereka lakukan untukmu.”
Gambar 36
Mat. 6:5-15
Sebagian orang sombong. Mereka ingin orang lain melihat ketika mereka berdoa. Yesus mengecam orang seperti itu. Yesus berkata, “Kalau engkau berdoa, berdoalah kepada Allah Bapamu di tempat tersembunyi. Allah melihat apa yang dilakukan di tempat tersembunyi dan Dia akan memberikan upah kepadamu.” Yesus juga berkata, ”Jika engkau mengampuni orang yang bersalah kepadamu, Allah juga akan mengampunimu.”
Gambar 37
Mat. 7:13-14
Yesus mengatakan bahwa ada 2 jalan dalam hidup ini. Yang satu lebar dan mudah untuk dilalui. Banyak orang mengikuti jalan itu. Tapi jalan itu menuju kebinasaan kekal. Jalan yang lain sempit dan sulit untuk dilalui. Hanya sedikit orang yang melewati jalan ini. Tapi jalan itu menuju hidup yang kekal. Ini adalah jalan Allah yang ditunjukkan Yesus kepada kita. Jalan manakah yang sedang Saudara lalui saat ini?
Gambar 38
Mat. 7:24-29
Ajaran-ajaran Yesus adalah dasar yang kokoh bagi kehidupan kita. Sebagian orang telah mendengar ajaranNya dan menaatinya. Mereka bagaikan orang pintar yang membangun rumahnya diatas dasar batu karang. Ketika banjir datang, rumahnya tetap berdiri teguh. Namun, sebagian orang mendengar perkataan Yesus, tetapi tidak menaatinya. Mereka seperti orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir. Ketika banjir datang, rumahnya hancur dan segala isinya hilang, karena rumah itu tidak kuat dasarnya. Apakah hidup Saudara sudah dibangun di atas dasar yang teguh dalam ajaran Yesus? Atau seperti rumah yang di atas pasir?
Gambar 39
Luk. 7:11-17
Satu hari, Yesus dan murid-muridNya pergi ke satu kota yang disebut Nain. Di perjalanan, mereka bertemu rombongan orang yang mau menguburkan orang mati. Yang akan dikuburkan adalah anak tunggal dari seorang janda. Yesus memahami dukacita janda itu. Maka, Yesus berkata kepada orang mati itu, ”Bangunlah!” Tiba-tiba anak itu duduk. Ia hidup kembali! Orang banyak sangat kagum, dan mereka menceritakan hal itu kepada semua orang. Mereka menyaksikan bahwa Yesus berkuasa atas kematian.
Gambar 40
Luk. 7:18-35; Mat. 11:2-19
Apakah Saudara ingat akan Yohanes Pembaptis? Dialah yang memberitakan kedatangan Yesus. Yohanes mengajak banyak orang untuk mengikut Yesus. Tetapi, raja yang jahat dari negeri itu memasukkan Yohanes kedalam penjara. Yohanes memanggil dua orang temannya, dan mengutus mereka kepada Yesus. Mereka bertanya kepada Yesus, ”Apakah Engkau sungguh-sungguh Dia yang berasal dari Allah? Ataukah kami harus mencari yang lain?” Yesus menjawab mereka, ”Kalian telah melihat mujizat-mujizat yang Aku lakukan. Kembalilah dan ceritakanlah kepada Yohanes tentang hal itu. maka ia akan yakin tentang siapa Aku.” Yesus berkata, ”Alangkah bahagianya mereka yang tidak meragukan Aku!” Namun Raja membunuh Yohanes, tetapi Yohanes telah mentaati Allah. Upahnya sangatlah besar di surga.
Gambar 41
Luk. 7:36-50
Satu hari, Yesus diundang makan di rumah seorang pemimpin agama. Seorang perempuan tuna susila mendatangi Yesus. Dia menangis di kaki Yesus, dan ia juga meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi yang mahal. Para pemimpin agama di situ tidak menyangka bahwa Yesus membiarkan perempuan itu menyentuh Dia.. Yesus berkata kepada perempuan itu, ”Dosamu telah diampuni.” Perempuan itu telah menunjukkan kasihnya kepada Yesus dengan apa yang dia lakukan, sedangkan para pemimpin agama membenci Yesus. Bahkan, mereka menuduh Yesus telah memihak kepada Setan.
Gambar 42
Mrk. 4:1-9; Mat. 13:1-9; Luk. 8:4-8
Satu kali, Yesus sedang mengajar orang di tepi danau Galilea. Yesus menceritakan tentang seorang petani kepada mereka. Petani itu pergi untuk menabur benih. Sebagian benih jatuh di jalan dan dimakan burung. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu dan ketika matahari panas terik, benih itu pun menjadi kering. Sebagian benih lagi, jatuh di antara semak duri. Benih-benih itu terhimpit oleh semak duri, sehingga benih-benih tidak dapat tumbuh baik. Sebagian benih lagi, jatuh di tanah yang baik. Benih itu tumbuh dan menghasilkan banyak.
Gambar 43
Mrk. 4:10-20; Mat. 13:18-23
Kisah tentang benih tadi memiliki makna. Benih berarti Firman Allah. Tanah adalah manusia yang mendengar Firman Allah. Setan bagaikan burung-burung yang memakan benih. Sebagian orang telah mendengar Firman Allah, tapi setan mencuri Firman itu dari mereka sehingga mereka tidak memper-cayai Firman Allah. Sebagian orang mendengar Firman Allah dan mereka tahu bahwa Firman itu baik. Namun ketika hidup mengalami masalah, mereka menyalahkan Allah, dan mereka mengikuti jalan sendiri. Yang lain mendengarkan Firman, tetapi hal-hal dari dunia ini mendesak mereka. Mereka tidak bertumbuh karena seperti benih yang didesak oleh semak duri. Namun sebagian orang yang mendengar Firman Allah dan mereka menaatinya. Mereka menyenangkan hati Allah dalam hidupnya dan mereka mendapat hidup yang kekal.
Gambar 44
Mat. 13:24-30, 36-43
Yesus menceritakan banyak kisah yang memiliki arti tersembunyi. Kisah-kisah itu disebut perumpamaan. Yesus menceritakan tentang seorang manusia yang menabur benih yang baik di kebunnya. Namun, musuh datang di malam hari dan menaburkan ilalang diantara benih gandum itu. Kisah ini menceritakan tentang setan yang merupakan musuh tersebut. Setan menempatkan anak-anak yang jahat diantara anak-anak Allah di dalam dunia. Mereka harus bertumbuh bersama-sama hingga Yesus datang kembali ke dalam dunia ini. Kemudian, barulah anak-anak Allah dipisahkan dari yang jahat. Orang-orang yang melakukan kejahatan adalah seperti semak duri. Mereka akan dibakar habis. Anak-anak Allah adalah seperti gandum. Allah akan membawa mereka untuk bersama-sama dengan Dia untuk selamanya.
Gambar 45
Mat. 13:44
Kemudian Yesus menceritakan kisah yang lain. Ada seseorang yang menemukan harta terpendam dalam tanah. Ia menyembunyikan harta itu sehingga tidak seorang pun yang bisa menemukannya. Lalu ia pulang dan menjual segala yang dimilikinya agar ia bisa membeli tanah tersebut. Yesus mengatakan bahwa kerajaan Allah adalah seperti harta terpendam itu. Kerajaan Allah sangat berharga, melebihi apapun yang kita miliki di dunia ini.
Kesimpulan
Yesus mengajar orang-orang biasa tentang Allah. Yesus sangat mengenal Allah, sehingga Ia bisa mengajar mereka dengan penuh kuasa. Yesus tidak seperti orang Farisi dan para pemimpin agama. Mereka hanya mengajarkan Firman, tetapi mereka mengikuti jalan setan dan dosa.
Gbr 46–60: PENYATAAN KRISTUS
Hanya seseorang yang berasal dari Allah yang bisa melakukan mujizat, dan bisa mengajarkan hal-hal yang Yesus ajarkan. Tetapi, apakah orang banyak sungguh percaya bahwa Yesus adalah Kristus yang dijanjikan? Hal itu dinyatakan hanya kepada orang-orang yang telah dipilih Allah. Mari kita dengarkan cerita selanjutnya.
Gambar 46
Mrk. 4:35-41; Mat. 8:23-27; Luk. 8:22-25
Suatu hari, setelah Yesus menyelesaikan pengajaranNya, Yesus mengajak murid-muridNya menyeberangi danau dengan menggunakan perahu. Lalu datanglah badai yang hebat sehingga air masuk dan memenuhi perahu.. Murid-murid ketakutan. Mereka menyangka bahwa mereka akan mati. Tapi Yesus berkata kepada badai itu, ”Diam! Tenanglah!” Tiba-tiba angin itu berhenti dan badai pun tenang kembali. Murid-murid bertanya, ”Siapakah Orang ini? hingga angin dan badai pun patuh kepada-Nya!” Yesus menunjukkan kepada mereka bahwa Dia adalah Tuhan atas angin dan badai.
Gambar 47
Mrk. 5:1-20; Mat. 8:28-34; Luk. 8:26-39
Setelah angin dan badai itu tenang, Yesus dan para murid tiba di pinggir danau. Seorang laki-laki yang kerasukan roh jahat mendatangi mereka. Orang itu liar dan ganas sehingga tidak seorangpun yang bisa mengikatnya. Orang itu berlutut di hadapan Yesus. Kemudian, Yesus memerintahkan roh jahat untuk pergi meninggalkan orang itu. Roh-roh jahat itu pergi dan masuk ke dalam kawanan babi. Babi-babi itu terjun ke danau dan kemudian tenggelam. Orang itu sembuh, kemudian pulang serta bercerita kepada orang banyak tentang mujizat yang dilakukan Yesus baginya. Setiap orang mendengar bahwa roh-roh jahat pun taat kepada Yesus.
Gambar 48
Mrk. 5:21-34; Mat. 9:20-22; Luk. 8:43-48
Yesus kembali ke Kapernaum, dan banyak orang berdesakan sekeliling Yesus. Di tengah keramaian itu ada seorang perempuan miskin. Perempuan itu sudah duabelas tahun lamanya menderita sakit pendarahan. Perempuan itu berpikir, ”Sendainya aku dapat menyentuh jubah-Nya, aku pasti sembuh.” Maka ia pun menjamah jubah Yesus, dan seketika itu juga ia sembuh. Perempuan itu tidak menyangka bahwa Yesus mengetahui perbuatannya. Yesus menoleh kepada perempuan itu dan berkata, ”Imanmu telah menyembuhkan engkau. Pergilah dalam damai.” Perempuan itu percaya kepada Yesus dan Yesus menyembuhkannya.
Gambar 49
Mrk. 5:35-43; Mat. 9:18-19, 23-26; Luk. 8:40-42, 49-56
Seorang pemimpin agama datang kepada Yesus. orang itu berkata kepada Yesus, “Anak perempuanku sedang sekarat. Datanglah dan sembuhkanlah dia.” Yesus pergi ke rumah pemimpin itu, tetapi anak perempuan itu sudah meninggal. Yesus menyuruh semua orang keluar, kecuali orang tua perempuan dan tiga orang muridNya. Kemudian Yesus memegang tangan anak itu dan berkata: “Hai anak kecil, bangkitlah!” Seketika itu juga anak perempuan itu hidup kembali. Dia berdiri dan berjalan kian-kemari. Keluarganya memberinya makan. Mereka semua melihat bahwa Yesus adalah Tuhan atas kematian.
Gambar 50
Luk. 9:1-6; Mrk. 6:6-13; Mat. 9:35 - 11:1
Suatu hari, Yesus memanggil keduabelas murid-Nya. Yesus memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir setan-setan dan menyembuhkan orang sakit. Lalu Dia mengutus mereka untuk mengabarkan tentang Kerajaan Allah. Yesus berkata kepada mereka, “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan-mu. Jika kamu masuk ke satu rumah, tinggallah di sana hingga kamu pergi.” Yesus juga mengatakan bahwa ada orang-orang yang akan menolak mereka. Orang-orang itu juga menolak Allah. Lalu para murid pun pergi dari desa ke desa menceritakan tentang kabar baik dan menyembuhkan orang sakit di mana-mana.
Gambar 51
Luk. 9:10-17; Mrk. 6:30-44; Mat. 14:13-21; Yoh. 6:1-13
Para murid sudah kembali dari perjalanan mereka. Mereka semua lelah, jadi Yesus mengajak mereka ke tempat yang sepi untuk beristirahat. Namun, lebih dari lima ribu orang mengikuti mereka. Yesus mengajar orang-orang itu seharian dan ketika sore hari, orang-orang itupun menjadi lapar. Yesus berkata kepada para murid, “Berilah mereka makan” Namun para murid hanya menemukan lima roti dan dua ikan. Lalu Yesus mengambil makanan yang sedikit itu dan mengucap syukur kepada Allah. Lalu Yesus memberi makan lima ribu orang itu dengan lima roti dan dua ikan itu. Mereka semua makan sampai kenyang, dan masih tersisa dua belas keranjang makanan.
Gambar 52
Yoh. 6:14-21; Mrk. 6:45-52; Mat. 14:22-33
Kemudian Yesus menyuruh orang-orang itu pulang, dan Yesus pun pergi ke atas gunung untuk berdoa.. Para murid pulang dengan menggunakan perahu. Mereka berada di tengah danau pada tengah malam itu. Angin bertiup sangat kencang. Mereka dalam bahaya. kemudian mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati mereka. Murid-murid sangat ketakutan. Yesus berkata, “Ini Aku, jangan takut.” Lalu Yesus naik kedalam perahu dan seketika itu juga mereka sudah tiba diseberang. Semua murid menjadi kagum.
Gambar 53
Yoh. 6:22-40, 60-66
Pada hari berikutnya orang-orang mencari Yesus. Mereka ingin menjadikan Yesus sebagai Raja. Mereka menemukan Dia di seberang danau. Yesus berkata kepada mereka, “Aku adalah Roti Hidup. Siapa yang datang kepada-Ku tidak akan lapar lagi, dan siapa yang percaya kepada-Ku tidak akan haus lagi. Aku adalah Roti Hidup yang turun dari surga. Jika seseorang makan roti ini, dia akan hidup selamanya.” Yesus datang dari Allah untuk memberikan makanan dan minuman rohani kepada kita. Jika kita percaya kepada-Nya, kita akan mendapat hidup kekal. Banyak orang yang tidak mengerti hal ini. Sebagian lagi bahkan marah dan tidak mau mengikuti Yesus lagi.
Gambar 54
Mrk. 7:24-30; Mat. 15:21-28
Yesus pergi ke suatu tempat lain. Disana, seorang wanita datang kepadaNya. Yesus adalah orang Yahudi sedangkan wanita itu orang asing. Wanita itu mempunyai seorang anak kecil yang sedang kerasukan roh jahat. Wanita itu memohon kepada Yesus untuk mengusir roh jahat itu keluar dari anaknya. Kata Yesus kepadanya, ”roh jahat sudah keluar dari anakmu.” Saat itu juga roh jahat keluar dari anaknya, bahkan sebelum wanita itu tiba di rumah. Murid-murid mendapatkan pelajaran baru. Mereka semua orang Yahudi, dan Yesus datang untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi dari kuasa Setan. Tapi, Yesus juga datang untuk menyelamatkan orang lain juga.
Gambar 55
Mrk. 7:31-37
Yesus pergi ke tempat yang lain lagi. Di situ, orang-orang membawa seorang yang tuli dan bisu kepada Yesus. Dalam gambar, dapat Saudara lihat Yesus memasukkan jari-Nya kedalam telinga orang yang tuli dan menjamah lidahnya. Tiba-tiba, orang itu bisa mendengar dan berbicara. Ketika orang banyak mendengar hal ini, semakin bertambahlah jumlah orang yang datang kepada Yesus. Ia menyembuhkan orang-orang sakit dan memberi makan orang banyak. Yesus memberi makan kenyang sekitar empat ribu orang hanya dengan tujuh roti. Dan orang-orang takjub akan apa yang Yesus lakukan.
Gambar 56
Mrk. 8:22-26
Di Galilea, ada satu kota yang disebut Betsaida. Ketika Yesus di sana, orang-orang membawa seorang buta kepada-Nya. Yesus membawa orang buta itu keluar dari kota. Ketika Yesus menjamah matanya, dan orang itu mulai bisa melihat. Orang itu berkata, “Aku melihat orang, tetapi seperti pohon.” Lalu Yesus menjamah matanya lagi dan dia dapat melihat segalanya dengan jelas.
Gambar 57
Mrk. 8:27-38; Mat. 16:13-27; Luk. 9:18-27
Apakah Yesus benar-benar datang dari Allah? Apakah Allah yang mengutus-Nya ke dunia? Bahkan murid-murid Yesus sendiri sering ragu-ragu. Sebagian dari mereka berpikir bahwa Yesus hanyalah seorang nabi besar. Satu hari, Yesus bertanya kepada para murid, ”Menurut kalian, siapakah Aku ini?” Saat itu, Allah menyatakan kebenaran kepada Petrus, sehingga dia mengerti dengan sangat jelas. Petrus berkata, ”Engkau adalah Kristus! Engkau adalah Anak Allah yang Hidup.” Petrus berkata benar, tapi Yesus melarang para murid memberitahukan kepada siapapun juga bahwa Dia adalah Kristus.
Gambar 58
Mrk. 9:1-8; Mat. 17:1-8; Luk. 9:28-36
Suatu saat, Yesus mengatakan kepada murid-muridNya bahwa Ia akan menderita dan mati. Mereka tidak mengerti maksudNya dan mereka tidak percaya. Kemudian, Yesus membawa tiga orang dari murid-muridNya ke sebuah gunung. Mereka mendaki ke puncak, dan tiba-tiba Yesus berubah wujud di depan mereka. Yesus bersinar dalam kemuliaan. Dua orang nabi yaitu Musa dan Elia, yang hidup ratusan tahun yang lampau tampak bersama Yesus. Mereka berbicara dengan Yesus tetang penderitaan dan kematian yang akan dialami Yesus. Kemudian kedua nabi itu menghilang. Ketiga murid yang menyaksikan hal ini, mereka percaya kepada Yesus.
Gambar 59
Mrk. 9:14-29; Mat. 17:14-20; Luk. 9:37-43
Seorang bapa membawa anaknya laki-laki kepada murid Yesus. Anak ini kerasukan roh jahat, yang menyebabkan anak ini sangat menderita. Para murid berusaha untuk mengusir roh jahat itu keluar, tapi roh jahat itu tidak mau tunduk kepada para murid. Kemudian, Yesus datang dan mengusir roh jahat itu. Hanya Yesus yang memiliki kuasa untuk mengusir roh jahat. Yesus berkata kepada murid-murid, ”Roh Jahat semacam ini hanya bisa diusir dengan doa.”
Gambar 60
Mat. 17:24-27
Di Kapernaum, para pemungut cukai hadir di bait Allah. Mereka bertanya kepada Petrus, ”Apakah Gurumu membayar pajak bagi bait Allah?” Yesus adalah Anak Allah. Tidak semestinya Ia membayar pajak bagi rumah BapaNya sendiri! Tetapi, Yesus juga membayarnya. Caranya aneh, Yesus menyuruh Petrus pergi menangkap ikan. Dalam mulut ikan itu, Petrus menemukan uang untuk membayar pajak itu.
Kesimpulan
Yesus datang untuk menunjukkan seperti apakah Allah itu. Tetapi Dia lebih dari sekedar nabi. Dia datang dari Allah, dan Dia adalah penyataan diri Allah sendiri. Itulah sebabnya Dia disebut Anak Allah. Namun, hanya murid-muridNya yang dekat yang mengerti kebenaran itu.
Gbr 61-78: PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN YESUS
Yesus mengajar murid-muridNya memakai perumpamaan. Cerita-cerita dalam perumpamaan itu memiliki arti yang tersembunyi. Hanya orang yang percaya Yesus yang bisa memahaminya. Perumpamaan ini mengajarkan kebenaran tentang kerajaan Allah, dan bagaimana menjadi anak-anak Allah.
Gambar 61
Mat. 18:1-6; Mrk. 9:33-37; Luk. 9:46-48
Manusia selalu menginginkan dirinya dianggap penting. Satu hari, murid-murid bertanya kepada Yesus, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Allah?” Yesus memanggil seorang anak kecil untuk berdiri diantara mereka. Yesus mengatakan bahwa mereka harus menjadi seperti anak kecil itu. Harus rendah hati. Tidak boleh berpikir bahwa mereka lebih baik dari yang lain. Mereka harus percaya kepada Allah dan melakukan firmanNya. Orang seperti itulah yang terbesar dalam Kerajaan Allah.
Gambar 62
Mat. 18:10-14
Di Israel ada banyak orang sebagai gembala, karena itu Yesus bercerita tentang domba. Suatu hari ada seekor domba yang hilang. Gembala itu sangat sayang kepada semua dombanya, maka dia meninggalkan domba yang lainnya dan pergi mencari domba yang hilang itu. Ketika ia menemukan domba yang hilang itu, maka ia sangat senang. Arti dari cerita itu adalah, Allah tidak mau kehilangan satu pun dari anak-anak-Nya. Kita adalah anak-anak Allah jika kita percaya kepada-Nya. Allah sangat mengasihi setiap anak-Nya. Bahkan jika seorang anakNya meninggalkan Dia, maka Dia akan mencarinya hingga Ia menemukannya kembali, siapapun orangnya.
Gambar 63
Mat. 18:21-53
Salah satu kisah yang diceritakan Yesus adalah tentang seorang hamba yang miskin. Hamba itu berhutang sangat banyak kepada tuannya tapi ia tidak bisa membayarnya. Tuannya merasa kasihan padanya, sehingga tuannya melupakan hutang hambanya dan tidak usah dibayar. Pulanglah hamba itu, dan ia bertemu temannya yang punya hutang sedikit kepadanya. Hamba yang miskin itu mencekiknya dan berkata, ”Bayar hutangmu padaku!” Tetapi temannya tidak bisa membayar. Apakah yang akan dilakukan hamba yang miskin itu terhadap temannya? Apakah dia akan mengampuni temannya? Ternyata tidak! Hamba yang miskin itu memasukkan temannya ke penjara. Kemudian, tuan dari hamba itu mendengar tentang peristiwa ini. Dia sangat marah karena hambanya tidak mengasihani temannya sendiri. Maka hamba itu dimasukkan kedalam penjara. Arti dari cerita itu, Allah telah mengampuni dosa-dosa kita. Allah menginginkan kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita.
Gambar 64
Yoh. 8:1-11
Satu hari Yesus berada didalam rumah Allah di Yerusalem. Lihatlah dalam gambar, orang-orang Farisi membawa seorang perempuan kepada Yesus. Kata mereka, ”Guru, perempuan ini tertangkap basah melakukan perzinahan. Sekarang, bagaimana pendapatMu?” Mereka bermaksud melempari perempuan itu dengan batu. Tapi kata Yesus,” Adakah di antara kalian orang yang tidak berdosa? Biarlah orang itu yang pertama melempari perempuan ini.” Satu per satu orang-orang Farisi itu meninggalkan rumah Allah. Lalu kata Yesus kepada perempuan itu, “Pulanglah, dan jangan berbuat dosa lagi.” Orang-orang Farisi juga orang berdosa. Tetapi mereka membenci Yesus karena telah menyatakan dosa mereka.
Gambar 65
Yoh. 9:10-41
Setelah meninggalkan rumah Allah, Yesus melihat seorang laki-laki yang buta sejak lahir. Murid-murid menyangka bahwa dia buta karena dosanya. Yesus tidak setuju. Kata Yesus, ”Orang ini buta bukan karena dosanya ataupun dosa orang tuanya. Hal ini terjadi, agar semua orang dapat menyaksikan mujizat Allah dalam dirinya.” Lalu, Yesus menyembuhkan orang itu sehingga ia dapat melihat dengan baik. Semua orang melihat kuasa Allah dalam diri Yesus. Orang yang disembuhkan itu menceirtakan kepada semua orang bagaimana Yesus telah menyembuhkannya. Teapi orang-orang Farisi bertambah marah.
Gambar 66
Yoh. 10:1-21
Yesus mengatakan bahwa orang-orang Farisi seperti gembala upahan. Gembala upahan hanya memikirkan upahnya, dan tidak peduli kepada domba-dombanya. Mereka tidak peduli terhadap umat Allah dan mereka tidak mau percaya kepada Yesus. Kata Yesus, ”Akulah Gembala yang Baik. Aku akan memberikan nyawaKu demi keselamatan domba-dombaKu.” Yesus juga mengatakan kepada mereka bahwa DiriNya seperti pintu menuju ke kandang domba, seperti yang saudara lihat dalam gambar ini. Domba-domba tetap aman selama gembala menjaga pintu kandang. Yesus melindungi umat-Nya sehingga si jahat tidak dapat masuk dan menghancurkan mereka.
Gambar 67
Luk. 10:25-37
Yesus menceritakan kisah yang lain. Seorang laki-laki berjalan melalui jalan yang sepi. Para perampok menyerangnya dan meninggalkannya hampir mati. Lalu, lewatlah dua orang Yahudi yang beragama. Mereka melihat orang yang terluka itu tetapi mereka tidak menolongnya. Kemudian seorang asing juga lewat jalan itu. Ia merasa kasihan mlihat orang yang terluka itu. Dia berhenti dan menolong orang itu. Ia membersihkan luka-lukanya dan membawa orang itu ke tempat yang aman. Orang-orang yang beragama tadi tidak menunjukkan kasih Allah. Agama tidak memberikan hidup kekal kepada kita. Yesus mengatakan bahwa kita harus mengasihi dan mentaati Allah. Kemudian kita harus menunjukkan kasih Allah kepada orang yang memerlukan.
Gambar 68
Luk. 10:38-4
Yesus berkunjung ke rumah dua orang bersaudara, yaitu Maria dan Marta. Yesus adalah teman dalam keluarga ini. Maria duduk dekat kaki Yesus. Ia ingin mendengarkan segala yang dikatakan Yesus. Tapi Martha berkata kepada Yesus, ”Saudaraku telah membiarkanku bekerja seorang diri. Katakan supaya dia membantuku.” Yesus menjawab, ”Marta, Maria telah memilih bagian yang lebih baik, yang tidak akan diambil daripadanya.” Mengenal Yesus dan segala jalanNya adalah lebih baik daripada memperhatikan perkara-perkara lain di dunia.
Gambar 69
Luk. 11:1-13
Yesus mengajarkan murid-murid untuk berdoa kepada Allah setiap waktu. Ia menceritakan kisah ini. Seorang teman datang ke rumah temannya.di tengah malam Ia berseru, ”Teman, pinjam dulu beberapa potong rotimu.” Temanku mampir ke rumahku, tapi aku tidak punya apa-apa yang bisa kuberikan padanya.” Temannya pun menjawab, ”Jangan ganggu aku. Pintu sudah dikunci.” Namun, orang itu terus mengetuk. Sehinnga temannya terpaksa bangun dan memberikan kepadanya roti. Yesus ingin mengajarkan bahwa jika seorang teman saja bisa melakukan hal itu. Maka Allah pasti mendengarkan anak-anak-Nya yang terus berdoa. Allah juga akan memberikan Roh Kudus bagi mereka yang sungguh-sungguh mencari-Nya.
Gambar 70
Luk. 12:13-21
Yesus memperingatkan supaya orang jangan serakah. Yesus menceritakan tentang seorang yang kaya. Orang itu mempunyai banyak tanah dan harta benda yang bisa menghasilkan banyak barang untuk dijual. Maka dia membangun banyak lumbung untuk menyimpan barang-barangnya. Ia berkata, ”Aku berkelimpahan selama bertahun-tahun. Aku bisa hidup nyaman.” Tiba-tiba orang kaya itu mati. Semua jerih payah dan hartanya tidak lagi dapat dinikmatinya. Yesus berkata, “Inilah yang akan terjadi kalau orang menimbun kekayaan bagi dirinya sendiri.” Kita harus mempunyai harta disurga, bukan di dunia ini.
Gambar 71
Luk. 12:35-40
Yesus mengatakan kepada murid-muridNya bahwa Ia akan mati dan akan kembali ke surga. Tetapi Ia juga berkata bahwa suatu hari nanti Ia akan datang kembali. Ketika Ia datang kembali, orang-orang yang siap dan yang menantikanNya akan menerima upah. Yesus berkata, ”Kalian harus seperti hamba yang menantikan kedatangan tuannya dari perkawinan. Kalian harus siap seperti hamba yang tidak malas, karena aku akan datang pada waktu yang tidak kalian duga.” Kalau Yesus datang kembali, apakah Saudara sudah siap?
Gambar 72
Luk. 13:10-17
Orang-orang Farisi terus menerus menentang Yesus. Satu hari, ada seorang perempuan bungkuk di rumah Allah. (seperti dalam gambai ini). Dia menderita bungkuk selama delapan tahun. Yesus menyembuhkan dia. Dan perempuan itu bisa berdiri tegak kembali! Perempuan itu sangat memuji Allah! Orang-orang bersukacita. Namun, para pemimpin di rumah Allah menjadi marah, karena Yesus melakukan mujizat di hari Sabat. Kitab Suci mengatakan supaya jangan melakukan pekerjaan pada hari Sabat. Bukannya Yesus tidak menghortmati Allah. Justru Yesus melakukan kehendak Allah ketika menyembuhkan perempuan itu.
Gambar 73
Luk. 14:15-24
Di hari Sabat lainnya, Yesus menyembuh-kan orang yang menderita busung air. Lagi-lagi orang Farisi marah. Yesus menceritakan satu kisah kepada orang Farisi. Ada seorang yang mengadakan satu pesta. Ia mengundang banyak tamu istimewa. Namun, dengan berbagai alas an tamu-tamu itu menolak untuk datang. Maka orang itu berkata kepada hamba-hambanya, ”Cepat pergi ke jalan-jalan dan bawalah orang-orang miskin dan timpang ke pestaku.” Yesus mengatakan kepada orang-orang itu bahwa orang Farisi adalah seperti para tamu istimewa yang tidak mau datang. Mereka adalah para pemimpin agama yang terkemuka, tapi mereka menolak untuk datang kepada Allah dengan percaya kepada Yesus. Mereka tidak akan mendapat tempat di surga.
Gambar 74
Luk. 15:8-10
Orang-orang Farisi marah karena Yesus sering bersama-sama dengan orang miskin dan orang berdosa. Maka Yesus menceritakan satu kisah. ”Seorang wanita mempunyai 10 uang perak, tapi satu dari uang itu hilang. Ia menyalakan lampu dan mencari di seluruh rumahnya. Akhirnya, ia menemukan uang itu, ia sangat gembira. Ia memanggil teman-temannya datang dan mereka semua bergembira bersama dengannya.“ Yesus berkata, ”Seperti itulah, ada sukacita di surga ketika seorang berdosa berpaling kepada Allah.” Setiap sama berharga bagi Allah. Allah ingin semua orang meninggalkan dosanya dan datang kepada Allah.
Gambar 75
Luk. 15:11-13
Yesus mengatakan kisah lain kepada orang Farisi. Kisah itu tentang seorang anak yang memberontak. Anak muda itu berkata kepada bapanya, ”Berikan warisan bagianku kepadaku.” Bapanya mempunyai 2 anak laki-laki. Jadi, ia memberikan setengah dari kekayaannya. Kemudian anak muda itu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia menghabiskan semua uangnya untuk berfoya-foya.
Gambar 76
Luk. 15:14-19
Akhirnya, semua uangnya habis. Anak yang memberontak itu tidak punya apa-apa untuk dimakan. Ia bekerja untuk memberi makan babi-babi, tetapi ia masih kelaparan. Ia mulai berpikir tentang hidupnya. Ia berkata dalam hati, ”Hamba-hamba ayahku punya makanan cukup. Aku akan kembali kepada ayahku dan berkata kepadanya: ‘Bapa, aku telah berdosa kepadamu. Jangan sebut aku sebagai anakmu lagi, tapi biarlah aku menjadi hambamu.” Maka, anak itu memutuskan untuk kembali kerumah bapanya.
Gambar 77
Luk. 15:20-32
Bapanya sangat mengasihi anaknya. Ia berharap, agar anaknya dapat kembali. Ketika ia melihat anaknya pulang, ia merasa sangat kasihan. Bapanya berlari mendapati anaknya. Ia menerimanya dengan sukacita. Ia menerima anaknyakembali sebagai miliknya. Kita seperti anak laki-laki itu. Kita semua sudah berdosa. Allah mengampuni dan mengakui setiap orang yang mengakui dosanya dan kembali kepada Dia.
Gambar 78
Luk. 16:19-31
Orang-orang Farisi membenci Yesus, tetapi mereka cinta uang. Mereka tidak memperhatikan orang miskin. Yesus menceritakan kisah ini kepada mereka. Ada seorang yang sangat kaya dan hidup mewah. Di pintu gerbang rumahnya, duduk seorang pengemis. Pengemis itu sakit dan lapar, tapi orang kaya itu tidak mau menolong dia. Setelah beberapa waktu, pengemis itu mati dan malaikat membawanya ke surga. Di surga, dia mendapatkan tempat beristirahat dengan nyaman. Kemudian orang kaya itu juga mati. Tapi dia dibawa ke tempat siksaan dan penderitaan. Orang kaya itu bisa melihat pengemis di tempat yang nyaman dan senang, tapi tidak ada jalan untuk pergi dari tempat siksaan itu ke tempat yang disebut surga. Cerita ini mengatakan satu-satunya jalan menuju surga adalah dengan mengikut Yesus saat kita masih hidup. Jangan tunggu mau mati baru mencari Tuhan, karena bisa sangat terlambat.
Kesimpulan
Banyak orang percaya apa yang Yesus ajarkan. Mereka adalah orang-orang biasa seperti Martha dan Maria, seperti saudara dan saya. Tetapi para pemimpin banyak yang tidak percaya. Mereka sama seperti gembala yang tidak memperhatikan domba-dombanya. Mereka seperti orang kaya dalam kisah tadi, dan Yesus memperingatkan mereka akan penghakiman Allah.
Gbr 79-96: KRISTUS DITOLAK
Kita akan belajar tentang penolakan Kristus. Para pemimpin dan orang-orang Farisi membenci Yesus dan mencari cara untuk membunuhNya. Tetapi Yesus tidak takut kepada mereka. Yesus terus mengajar orang banyak dan membuat banyak mujizat.
Gambar 79
Yoh. 11:1-44
Ini adalah peristiwa ajaib yang benar-benar terjadi. Saudara pasti ingat akan teman-teman Yesus yang bernama Maria dan Martha? Mereka mempunyai saudara laki-laki yang bernama Lazarus. Satu hari, Lazarus sakit keras. Yesus sedang tidak bersama-sama mereka ketika Lazarus sakit. Waktu itu Yesus tidak ada di sana, Lazarus telah mati. Keluarga menguburkan Lazarus di dalam gua. Gua itu ditutup dengan batu yang besar. Empat hari kemudian, Yesus datang mengunjungi keluarga itu. Maria dan Marta berkata, ”Tuhan, seandainya engkau ada disini waktu itu, saudara kami tidak akan mati.” Yesus berkata bahwa Maria dan Marta harus tetap percaya kepadaNya. Mereka pergi ke gua dimana Lazarus dikuburkan. Yesus berkata kepada orang banyak, ”Singkirkan batu itu.” Kemudian, Yesus memanggil, ”Lazarus, keluarlah!” Dan Lazarus-pun keluar. Yesus telah membangkitkan dia dari kematian. Orang banyak takjub dan banyak orang menjadi percaya kepada Yesus. Tetapi orang Farisi masih membenci Yesus. Mereka berencana untuk membunuh Yesus.
Gambar 80
Luk. 17:11-19
Setelah kejadian itu, Yesus pergi ke Yerusalem untuk terakhir kalinya. Sepuluh orang bertemu Yesus di tengah jalan itu. Mereka semua sakit kusta, sehingga mereka takut untuk mendekati Yesus. Mereka berdiri agak jauh dan berseru, ”Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Lalu Yesus menyembuhkan mereka dan menyuruh mereka pergi. Hanya satu orang dari mereka kembali untuk berterima kasih kepada Yesus. Yesus sedih akan sembilan orang yang tidak datang untuk berterima kasih. Orang yang kembali tadi adalah orang asing. Ia tersungkur di kaki Yesus dan memuji Allah. Kata Yesus kepadanya, ”Bangunlah dan pergilah; imanmu telah menyembuhkan engkau.”
Gambar 81
Luk. 18:1-8
Yesus ingin agar orang-orang tetap terus berdoa. Maka Yesus menceritakan kisah ini. Ada seorang hakim yang jahat yang tidak peduli siapapun. Satu hari, seorang janda miskin datang kepada hakim itu. Kata janda itu, ”Berikanlah keadilan bagiku terhadap musuhku.” Tapi hakim itu tidak mau mendengar. Namun janda itu terus datang kepada hakim itu. Akhirnya, hakim itu berkata, ”Karena wanita ini terus menggangguku, aku akan memberi keadilan kepadanya.” Allah tidak seperti hakim itu. Allah ingin mendengar dan menjawab doa-doa kita. Ia akan memberi keadilan kepada anak-anakNya yang menderita. Jika hakim yang jahat saja mau memberikan keadilan, maka kita harus yakin bahwa Bapa Surgawi kita akan memperhatikan kita. Karena itu, tetaplah berdoa, Allah pasti mendengar doa Saudara.
Gambar 82
Luk. 18:9-14
Orang-orang yang mendengar Yesus, sebagian ada yang sombong. Mereka menganggap diri mereka lebih baik dari orang lain. Maka, Yesus menceritakan kisah mengenai dua orang. Yang satu sangat beragama. Dia bangga pada dirinya sendiri. Ia pergi ke rumah Allah untuk berdoa, dalam doanya ia berkata kepada Allah bahwa dia orang baik. Tetapi, Allah tidak berkenan kepadanya. Orang yang satu lagi berdiri di belakang untuk berdoa, dan berkata, ”Tuhan, ampunilah aku. Aku orang berdosa.” Allah berkenan pada orang ini. Yesus berkata, ”Semua orang yang menganggap dirinya orang benar akan direndahkan. Tetapi orang yang merendahkan dirinya akan ditinggikan.”
Gambar 83
Mrk. 10:13-16; Mat. 19:13-15; Luk. 18:15-17
Beberapa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus. Mereka ingin supaya Yesus menjamah mereka. Para murid tidak tahu bahwa anak-anak juga penting, sehingga para murid menyuruh anak-anak itu pergi. Namun Yesus berkata kepada mereka, ”Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku. Jangan halangi mereka. Karena kerajaan Allah adalah milik orang-orang seperti anak-anak kecil ini.“ Orang yang mau mengikut Yesus harus percaya kepada-Nya. Mereka harus percaya kepada Yesus seperti anak kecil yang percaya kepada orang tua. Begitulah caranya untuk masuk dalam Kerajaan Allah.
Gambar 84
Mrk. 10:17-27; Mat. 19:16-22; Luk. 18:18-23
Seorang muda yang kaya datang kepada Yesus. Ia bertanya,” Apa yang harus aku lakukan untuk beroleh hidup yang kekal?” Orang kaya itu adalah orang yang baik dan ia berusaha untuk melakukan seluruh perintah Allah. Tapi kata Yesus kepadanya, ”Kamu harus lakukan hal ini. Jual semua kekayaanmu dan bagikan kepada orang miskin, maka engkau akan mendapat harta di surga. Kemudian,ikutlah Aku.” Orang kaya itu pergi dengan sedih hati. Ia tidak mau membagikan kekayaannya. Ia tidak percaya bahwa Yesus bisa memberikan hidup keka. Yesus juga sedih, karena Ia mengasihi orang muda yang kaya itu.
Gambar 85
Mat. 20:1-16
Sudahkah anda mencoba mengikut Yesus? Apakah imbalan yang Saudara harapkan dari-Nya? Yesus menceritakan kisah ini. Seorang tuan tanah sedang membayar upah para pekerjanya. Sebagian dari pekerja itu telah bekerja sepanjang hari, maka tuan tanah mebayar upah mereka untuk sehari penuh. Sebagian lagi hanya bekerja setengah hari, tetapi tuan itu membayar upah mereka sama dengan yang bekerja selama sehari penuh. Para pekerja yang bekerja sehari penuh mengeluh. Kata tuan tanah itu kepada mereka, ”Aku tidak bermaksud tidak adil kepada kalian. Aku berhak melakukan apa saja dengan uangku. Jangan kalian iri karena kemurahan hatiku.” Allah juga seperti itu. Ia murah hati. Ia memberikan hidup kekal kepada setiap orang. Hidup kekal itu tidak kita peroleh dengan usaha kita sendiri.
Gambar 86
Luk. 18:35-43; Mrk. 10:46-52; Mat. 20:29-34
Di perjalanan ke Yerusalem, Yesus singgah di kota Yerikho. Ada seorang buta sedang duduk mengemis di pinggir jalan. Ia bernama Bartimeus. Ketika Yesus lewat, Bartimeus berteriak, ”Yesus, kasihanilah aku!” Yesus berhenti dan berkata kepada Bartimeus, ”Karena engkau percaya kepada-Ku, Aku akan menyem-buhkan engkau.” Seketika itu juga, Bartimeus dapat melihat.
Gambar 87
Luk. 19:1-10
Di kota Yerikho ada seorang pemungut cukai bernama Zakheus. Badannya pendek. Ia ingin melihat Yesus. Tapi hal itu sulit karena ia terhalang oleh orang banyak. Kemudian, ia memanjat pohon di jalan yang akan dilewati Yesus. Yesus melihat Zakheus diatas pohon dan berkata kepada-Nya, ”Turunlah Zakheus, karena Aku akan menumpang di rumahmu hari ini.” Orang banyak terkejut. Mereka tahu bahwa Zakheus adalah orang jahat yang sering menipu orang. Tetapi Zakheus menerima Yesus dengan sukacita. Zakheus memutuskan untuk mengubah hidupnya dan berhenti melakukan yang jahat. Yesus berkata, ”Hari ini keselamatan telah datang ke dalam rumah ini; karena Aku datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang.” Jika Saudara menerima Yesus dalam hidup Saudara, maka Saudara juga telah memperoleh keselamatan.
Gambar 88
Mrk. 11:1-11; Mat. 21:1-11, 14-17; Luk. 19:29-44; Yoh. 12:12-19
Yesus berjalan menuju Yerusalem. Di luar kota, murid-muridNya menemukan seekor keledai muda untuk ditunggangi Yesus. Orang banyak melihat Yesus naik keledai, lalu mereka pikir bahwa Yesus akan menjadi Raja bagi mereka. Mereka menyambutnya masuk ke dalam kota, sambil berseru, ”Hosanna!, diberkatilah Raja yang datang dalam nama Tuhan!” Ada banyak orang yang menyambut Yesus dengan arakan seperti itu.
Gambar 89
Mrk. 11:15-18; Mat. 21:12-13; Luk. 19:45-48
Ketika sedang di Yerusalem, Yesus pergi ke rumah Allah. Yesus menyaksikan orang-orang yang sedang menajiskan rumah Tuhan. Mereka menjual hewan korban dan menipu orang juga. Maka, Yesus membalikkan meja mereka dan mengusir mereka semua. Yesus berkata, ”Rumah-Ku akan disebut sebagai rumah doa bagi segala bangsa, tapi kalian menjadikannya sarang penyamun!” Para pemimpin agama takut kepada Yesus. Mereka mencari waktu untuk membunuh Yesus.
Gambar 90
Mrk. 12:1-12; Mat. 21:33-41; Luk. 20:9-16
Yesus mengajar orang banyak dalam rumah Allah. Yesus menceritakan kisah ini bagi para pemimpin agama. “Seseorang menanam anggur di kebunnya. Ia menyewakan kebun itu kepada beberapa petani. Kemudian ia pergi. Ketika waktu panen, pemilik kebun menyuruh hambanya untuk menagih uang sewanya. Tetapi para penyewa kebun memukul hamba itu dan mengusirnya pergi. Pemilik kebun mengutus hamba-hambanya yang lain lagi untuk menagih. Para penyewa tetap memukul hamba-hamba itu juga, dan sebagian dibunuh. Akhirnya, pemilik kebun mengutus anaknya yang dikasihinya. Tetapi para penyewa mebunuh anak itu juga. Apa yang akan dilakukan oleh pemilik kebun anggur itu? Ia akan membunuh para penyewa itu dan menyerahkan kebun anggurnya kepada orang lain.” Para pemimpin yang jahat adalah seperti para penyewa kabun anggur tadi. Mereka menolak utusan Allah, dan mereka mau membunuh Yesus juga.
Gambar 91
Mrk. 12:13-17; Mat. 22:15-22; Luk. 20:20-26
Para pemimpin agama Yahudi menyuruh orang untuk menguji Yesus. Mereka ingin menjebak Yesus kalau berkata menetang pemerintah. Ketika itu, raja disebut Kaisar. Mereka bertanya pada Yesus, ”Apakah benar membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Yesus menjawab, ”Berikan kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar, dan berikan pada Allah apa yang menjadi kepunyaan Allah.” Yesus menjawab semua pertanyaan, dan mereka tidak bisa menyalahkan Yesus.
Gambar 92
Mrk. 12:41-44; Luk. 21:1-4
Satu hari, Yesus duduk di rumah Allah. Ia memperhatikan orang banyak di sana. Yesus melihat, orang-orang kaya mempersembahkan uang yang banyak. Seorang janda juga datang, ia hanya memberikan dua uang yang kecil. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya. KataNya kepada mereka, "Apakah kalian melihat janda miskin itu? Ia telah memberikan lebih banyak dibanding yang lainnya. Yang lain memberi dari kelebihan yang tersisa dari kekayaan mereka. Sedangkan wanita itu, memberikan segala yang ia miliki."
Gambar 93
Mat. 24:1-14; Mrk. 13:1-13; Luk.21:5-19
Gedung rumah Allah sangatlah indah. Demikianlah para murid menganggapnya. Tetapi, Yesus berkata kepada muridNya bahwa rumah Allah akan segera dihancurkan. Yesus juga mengatakan tentang akhir jaman, dan apa yang akan terjadi.. Akan terjadi peperangan, kelaparan dan gempa bumi. Banyak orang yang percaya kepada Yesus akan dianiaya dan dibunuh. Tanda-tanda ini sedang terjadi sekarang. Ada satu lagi tanda akhir jaman. Kabar baik tentang kerajaan Allah akan diberitakan ke seluruh dunia, kemudian barulah kiamat.
Gambar 94
Mat. 25:1-13
Yesus menceritakan perumpamaan tentang sepuluh orang perempuan. Mereka sedang menunggu pesta pernikahan dimulai. Lima orang dari mereka adalah perempuan yang bijaksana, dan lima lagi adalah perempuan yang bodoh. Pengantin pria datang pada waktu malam, tetapi lima orang yang bodoh itu kehabisan minyak untuk lampu mereka. Mereka pergi untuk membeli minyak. Sewaktu mereka pergi, pesta pun dimulai. Ketika mereka kembali, mereka berteriak, "Bukakan pintu bagi kami!" Tetapi seseorang di dalam menjawab, "Aku tidak mengenal kalian." Jadi, mereka tidak bisa masuk ke pesta itu. Kisah ini adalah peringatan bagi kita. Yaitu, Yesus akan datang kembali di akhir jaman. Ia akan datang tiba-tiba. Sebagian orang yang sudah siap. Mereka akan masuk ke kerajaan Allah bersama Yesus. Yang lainnya akan ditinggal diluar selamanya. Yesus berkata, "Karena itu, berjaga-jagalah. Karena kalian tidak mengetahui kapan Aku kembali."
Gambar 95
Mat. 25:14-30
Yesus menceritakan kisah yang lain. Mengenai seorang kaya bepergian jauh. Orang kaya itu memanggil para hambanya dan ia memberi uang kepada mereka untuk diusahakan sementara dia pergi. Dua orang dari hamba-hamba itu menggunakan uang itu untuk berdagang. Mereka mendapat untung untuk tuannya. Sedangkan hamba yang satu lagi menyimpan uangnya dalam tanah. Ketika tuan mereka kembali dari perjalannya. Ia berkata kepada hambanya yang menghasilkan uang baginya, “Bagus, kalian hamba-hamba yang baik." Ia memberikan upah bagi mereka. Namun, ia marah kepada para hamba yang malas, yang menyimpan uangnya dalam tanah, ia mengusir hamba itu. Allah telah memberikan kemampuan kepada kita. Kita harus menggunakan itu kemampuan untuk Tuhan, dan harus bersiap-siap bila Ia datang kembali.
Gambar 96
Mat. 25:31-46
Yesus ingin supaya kita semua siap menyambut kedatanganNya. Pada hari itu Ia akan datang dalam kemuliaan yang besar beserta seluruh malaikat di surga. Yesus akan menghakimi semua manusia. Ia akan seperti gembala yang memisahkan domba dari kambing. Ia akan memisahkan orang yang berbuat baik dari mereka yang melakukan kejahatan. Mereka yang percaya kepada Yesus dan berbuat baik akan menerima hidup kekal dalam Kerajaan Allah. Yang lainnya akan menuju hukuman yang kekal.
Kesimpulan
Yesus tahu bahwa para pemimpin agama ingin membunuhNya. Tetapi Yesus mengatakan kepada murid-muridNya bahwa itu adalah bagian dari rencana Allah. Yesus harus mati untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan-Nya. Namun Ia berjanji akan hidup kembali untuk menyelamatkan umatNya.
Gbr 97-108: KEMATIAN KRISTUS
Yesus melayani di bumi selama tiga tahun. Dia menunjukkan kepada orang banyak seperti apakah Allah itu. Allah itu baik, tetapi setan jahat dan berusaha untuk menghancurkan Yesus. Hal inilah yang membawa kita kepada kematian Kristus.
Gambar 97
Mrk. 14:1-9; Mat 26:6-13; Yohanes 12:2-8
Dari Yerusalem Yesus pergi ke Betania. Malam itu Ia pergi ke sebuah pesta. Ingatkah saudara akan Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari kematian? Saudaranya yang bernama Maria mempunyai satu buyung minyak wangi yang sangat mahal. Di pesta itu, Maria menuangkan minyak wangi itu bagi Yesus. Seorang murid yang bernama Yudas Iskariot ada di sana. Ketika Yudas menyaksikan hal ini, ia menjadi marah. Yudas berkata, "Mengapa dia menghambur-hamburkan minyak wangi yang mahal itu?" Tapi Yesus berkata, "Biarkan dia melakukan itu. Minyak wangi ini adalah untuk hari penguburanKu." Karena Yesus tahu bahwa para pemimpin telah berencana untuk segera membunuh Yesus.
Gambar 98
Mrk. 14:10-11; Mat. 26:14-16; Luk. 22:3-6
Setelah itu, Yudas pergi kepada imam-imam Yahudi. Ia berkhianat kepada Yesus. Yudas menawarkan bantuan untuk menangkap Yesus. Para imam setuju dan senang. Mereka memberikan tiga puluh keping uang perak bagi Yudas sebagai imbalan. Tetapi Yesus tahu apa yang dilakukan Yudas.
Gambar 99
Yoh. 13:1-17; Luk. 22:7-30
Yesus menyuruh para murid mencari ruang atas di sebuah rumah di Yerusalem. Di situ mereka akan merayakan paskah. Sewaktu perayaan itu, murid-murid mulai berdebat satu sama lain tentang siapakah yang terbesar diantara mereka. Yesus berdiri, lalu mengambil air dan handuk. Ia mencuci kaki para murid satu persatu. Ia berkata, "Akulah Tuhan dan Tuanmu, tapi Aku telah mencuci kakimu. Kalian juga harus mencuci kaki satu sama lain." Yesus sedang menunjukkan kepada para murid siapa yang terbesar dalam Kerajaan Allah. Yaitu orang yang mau melayani sesamanya.
Gambar 100
Mrk. 14:22-25; Mat. 26:26-29; Luk. 22:17-20
Lama sebelum Yesus hidup di Israel, orang Israel pernah menjadi budak di negeri Mesir. Pada hari raya Paskah, orang Yahudi mengenang kembali bagaimana Allah membawa mereka keluar dari perbudakan itu. Yesus memberikan hal lain lagi untuk dikenang oleh para murid. Waktu memecahkan dan membagikan roti, Ia berkata kepada mereka, "Inilah tubuhKu" Kemudian Yesus membagikan air dan berkata, “Inilah darahKu. Semua ini diberikan bagimu untuk pengampunan dosa. Lakukan ini untuk mengingat Aku." Yesus telah mengatakan kepada pra murid cara untuk mengingatNya. Yesus mengatakan alasan mengapa Dia harus mati. KematianNya sebagai korban untuk pengampunan dosa semua orang. Dia mati supaya kita bebas dari perbudakan dosa dan kematian.
Gambar 101
Yoh. 15:1-17
Pada hari raya Paskah itu, Yesus mengajar murid-muridNya banyak hal. Ia berkata, "Akulah Pokok Anggur, kamu adalah ranting-rantingnya. Jika seorang tinggal di dalam Aku, ia akan berbuah banyak." Yesus mengatakan bahwa Allah bagaikan pemilik kebun anggur. Dan Yesus bagaikan pohon anggurnya. Para murid sebagai ranting-ranting itu. Jika mereka dikuatkan oleh Yesus setiap hari, mereka akan menghasilkan buah bagi Allah. Buah dari pohon anggur Allah ialah kasih kepada Allah dan kepada sesama. Orang-orang yang tidak menghasilkan buah akan dipotong dari pohon anggur oleh Allah. Mereka akan dibuang dan dibakar bagaikan ranting-ranting yang tidak berguna.
Gambar 102
Mrk. 14:32-42; Mat. 26:36-46; Luk. 22:39-46
Yesus berdoa bagi murid-muridNya. Ia meminta kepada Allah menguatkan mereka di masa-masa kesukaran. Kemudian, Yesus dan sebelas muridNya pergi ke sebuah taman yang disebut Getsemani. Ketika itu sudah larut malam. Yesus berkata kepada tiga orang muridNya untuk berjaga-jaga, namun mereka tertidur. Dalam gambar Saudara lihat, Yesus berdoa sendirian. Yesus sangat bersusah hati. Dia tahu bahwa Dia harus menderita dan mati. Dia meminta kekuatan kepada Allah untuk melakukan apa yang diingini oleh Allah.
Gambar 103
Mrk. 14:43-50; Mat. 26:47-56; Luk. 22:47-53; Yoh. 18:1-12
Kemudian Yudas datang ke taman Getsemani. Dia membawa orang banyak yang diutus oleh para pemimpin agama. Mereka bersenjata pentung dan pedang. Yudas berkata kepada orang-orang itu, "Aku akan mencium seseorang. Orang itulah yang kalian cari, tangkaplah Dia." Yudas menyalami Yesus dan menciumNya. Maka para prajurit menangkap Yesus. Murid-murid ketakutan. Mereka meninggalkan Yesus dan melarikan diri.
Gambar 104
Mrk. 14:53-65; Mat. 26:57-68; Luk. 22:54-65; Yoh. 18:12-14, 19-23
Para prajurit mengikat Yesus dan membawa-Nya kepada para pemimpin agama Yahudi. Para tua-tua dan imam menanyakan banyak hal kepada Yesus. Mereka menyuruh orang mengucapkan kesaksian palsu tentang Yesus. Namun, kesaksian itu tidak sesuai satu sama lain. Lalu, imam besar berkata kepada Yesus, "Apakah Engkau Kristus, Anak Allah?" Jawab Yesus, "Akulah Dia". Maka mereka memukul Yesus dan berkata bahwa Yesus harus mati karena Dia mengaku sebagai Anak Allah.
Gambar 105
Mrk. 14:66-72; Mat. 26:69-75; Luk. 22:54-62; Yoh. 18:15-18, 25-27
Ketika para pengawal membawa Yesus pergi, diam-diam Petrus mengikuti mereka dari kejauhan. Petrus masuk ke ruang pengadilan di rumah imam besar. Ia ingin mengetahui apa yang akan terjadi pada Yesus. Seorang pelayan wanita di sana melihat Petrus. Katanya, "Engkau pernah bersama-sama dengan Yesus." Tapi Petrus menyangkal hal itu, karena dia takut. Tiga kali Petrus mengatakan bahwa ia tidak mengenal Yesus. Tiba-tiba ayam jantan berkokok, baru Petrus ingat apa yang Yesus katakan kepadanya pada saat hari raya Paskah. "Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau akan menyangkal Aku tiga kali." Petrus malu dan menyesal karena telah menyangkal Yesus. Ia lari keluar dari ruang pengadilan dan ia pun menangis dengan hati yang hancur.
Gambar 106
Mrk. 15:1-15; Mat. 27:11-26; Luk. 23:1-25; Yoh. 18:28 - 19:15
Imam-imam memutuskan bahwa Yesus harus mati. Tapi mereka tidak diijinkan untuk menghukum siapapun, maka mereka mengirim Yesus kepada gubernur Roma, namanya Pilatus. Pilatus-lah yang berkuasa untuk menghukum mati seseorang. Orang-orang Yahudi menginginkan Pilatus untuk menghukuman mati Yesus, tapi Pilatus berkata, "Aku tidak menemukan alasan untuk membunuh Dia." Namun, prajurit menyiksa Yesus. Mereka membuat mahkota duri dan memasangnya di kepala Yesus. Mereka mengejek Yesus dengan sebutan ‘Raja Orang Yahudi’. Pilatus bermaksud untuk membebaskan Yesus, tapi orang banyak berteriak, "Salibkan Dia! Salibkan Dia!" Pilatus menyangka akan terjadi kerusuhan, maka ia mengabulkan permintaan orang banyak itu. Pilatus pun menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus.
Gambar 107
Yoh. 19:16-17; Luk.23:26-33; Mrk. 15:20-23; Mat. 27:31-34
Para prajurit membawa Yesus untuk dibunuh. Mereka memaksa Yesus untuk memikul salib kayu yang besar. Lihatlah dalam gambar. Perempuan-perempuan di Yerusalem menangisi Yesus. Mereka semua pergi ke satu tempat di luar kota Yerusalem. Nama tempat itu adalah Golgota, yang berarti ‘tempat tengkorak’.
Gambar 108
Mrk. 15:25-39; Luk. 23:33-46; Mat. 27:35-50; Yoh. 16:19-30
Para prajurit mengambil pakaian Yesus. Mereka memaku Yesus di kayu salib dan membiarkan Yesus di situ hingga mati. Dua orang penjahat juga disalib di sebelah Yesus. Selama tiga jam, gelap gulita meliputi negeri itu. Setelah enam jam di salib, Yesus berseru kemenangan, "Sudah selesai!" Lalu, Yesus menyerahkan Roh-Nya dan mati. Pemimpin prajurit Roma takjub menyaksikan hal itu dan dia berkata, "Orang ini sungguh-sungguh Anak Allah."
Kesimpulan
Yesus telah mati. PekerjaanNya di atas bumi telah selesai. Yesus tidak pernah berbuat dosa, tetapi Dia datang sebagai korban karena dosa kita. Semua manusia telah berdosa. Dan hukuman atas dosa kita adalah kematian dan terpisah selamanya dari Allah. Tidak ada pengampunan dosa kecuali ada darah yang dikorbankan. Yesus mengorbankan darahNya untuk menanggung dosa kita ketika Dia mati di atas kayu salib. Allah sangat mengasihi kita sehinggi Dia memberikan anakNya yang tunggal untuk menyelamatkan kita dari kematian kekal.
Gbr 109-120: KEBANGKITAN KRISTUS
Yesus Kristus menyerahkan RohNya dan mati di kayu salib. Seorang prajurit menikam tubuhNya dengan tombak untuk menyakinkan bahwa Yesus sudah mati. Tetapi itu belum berakhir, masih ada mujizat Allah yang luar biasa.
Gambar 109
Mrk. 15:42-47; Mat. 27:57-66; Luk. 23:50-56; Yoh. 19:38-42
Yusuf adalah seorang murid Yesus yang berasal dari Arimatea. Ia seorang seorang yang kaya. Dia membuatkan kubur baru di taman dekat Golgota bagi mayat Yesus. Nikodemus, orang yang mendatangi Yesus pada malam hari membantu Yusuf. Mereka menurunkan mayat Yesus dari salib, dan membaringkanNya dalam kubur yang baru itu. Beberapa orang menggulingkan batu besar untuk menutup pintu kubur itu. Dan Pilatus menyuruh beberapa prajurit untuk menjaga kubur itu.
Gambar 110
Mat. 28:1-7
Tiga hari setelah kematian Yesus, satu peristiwa ajaib terjadi. Pagi-pagi sekali malaikat muncul pada kubur Yesus. Terjadilah gempa bumi yang hebat. Malaikat menggulingkan batu penutup pintu kubur, lalu malaikat itu duduk diatasnya. Para prajurit sangat ketakutan hingga terjatuh lemas seperti orang mati. Dua perempuan yang mengikuti Yesus datang untuk melihat kubur itu. Malaikat berkata kepada mereka, "Jangan takut. Yesus tidak ada di sini. Pergi dan beritahukan kepada murid-murid lain bahwa Yesus telah bangkit."
Gambar 111
Yoh. 20:1-9; Luk. 24:1-12
Dua orang perempuan itu pun berlari dan memberitahukan kepada para murid, namun mereka tidak percaya. Maka Petrus dan Yohanes berlari ke kubur Yesus. Mereka melihat bahwa mayat Yesus tidak ada di sana. Kain pembungkus mayat masih ada dalam kubur, tapi mayatNya tidak ada. Barulah Yohanes percaya. Dia tahu bahwa Yesus tidak mati. Yesus telah hidup kembali!
Gambar 112
Yoh. 20:10-18
Seorang perempuan yang bernama Maria Magdalena berada di kubur Yesus. Dia menangis. Dia melihat ke dalam kubur dan melihat dua malaikat. Malaikat berkata kepadanya, "Mengapa engkau menangis?" Tiba-tiba Yesus menampakkan diriNya. Maria tidak menyadari bahwa itu adalah Yesus. Dia menyangka orang itu adalah tukang kebun yang telah mengambil mayat Yesus. Kata Maria, "Katakan kepadaku dimana engkau simpan mayat Yesus." Lalu kata Yesus kepada Maria, "Maria!" Seketika, Maria mengenal suara Yesus. Maria mengetahui bahwa itu sungguh-sungguh Yesus.
Gambar 113
Luk. 24:13-35; Mrk. 16:12-13
Pada hari yang sama, dua orang murid Yesus pergi dari Yerusalem menuju Emaus. Mereka sangat sedih. Mereka berbicara tentang kematian Yesus. Tiba-tiba Yesus berjalan di samping mereka. Yesus berjalan bersama mereka tetapi mereka tidak mengenal Dia. Yesus berbicara dan menjelaskan kepada mereka mengapa Kristus harus mati. Murid-murid meminta orang asing itu mampir dan makan bersama mereka. Ketika Yesus memecahkan roti, baru mereka menyadari bahwa orang asing itu adalah Yesus sendiri. Namun, Yesus tiba-tiba menghilang dari penglihatan mereka.
Gambar 114
Yoh. 20:19-23; Mrk. 16:14; Luk. 24:36-43
Kedua murid itu segera kembali ke Yerusalem. Mereka berkata kepada murid-murid yang lain, "Kami telah melihat Yesus!" Sementara mereka berbicara, tiba-tiba Yesus berdiri ditengah-tengah mereka. Mereka semua terkejut dan sangat ketakutan. Yesus berkata, "Damai bagimu." Yesus memperlihatkan bekas paku di tangan dan kaki-Nya kepada para murid. Para murid menjadi yakin bahwa orang itu adalah Yesus. Dan mereka semua menyaksikan bahwa Yesus hidup kembali.
Gambar 115
Yoh. 20:24-31
Ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid, seorang murid-Nya yang bernama Thomas tidak hadir di situ. Mereka mengatakan kepada Thomas bahwa Yesus sudah hidup, tapi Thomas tidak percaya. Seminggu kemudian, murid-murid kembali berkumpul. Thomas hadir bersama mereka. Semua pintu dikunci karena mereka takut kepada orang Yahudi. Sekali lagi, Yesus menampakkan diri dihadapan para murid. Barulah Thomas percaya. Thomas berlutut dihadapan Yesus dan berkata, "Ya Tuhanku dan Allahku!"
Gambar 116
Yoh. 21:1-14
Sebagian dari murid-murid kembali ke Galilea. Satu malam, mereka pergi menangkap ikan, namun tidak mendapatkan satu ekor pun. Di saat matahari terbit, mereka melihat seseorang sedang berdiri di pantai. Orang itu berkata kepada mereka, "Tebarkan jalamu ke sebelah kanan perahu, maka kalian akan mendapatkan ikan." Mereka melakukan apa yang dikatakan orang itu, dan mereka berhasil menangkap banyak ikan. Tiba-tiba mereka menyadari bahwa orang yang di pantai itu adalah Yesus. Mereka membawa ikan tangkapan mereka ke pantai. Kemudian mereka makan dan berbincang-bincang lagi dengan Yesus, dan Yesus mengatakan kepada mereka apa yang harus mereka lakukan.
Gambar 117
Mat. 28:16-20; Kis. 1:3-8; Luk. 24:44-49
Sekali lagi Yesus menampakkan diri kepada kesebelas murid pilihan-Nya, Yesus berkata kepada mereka, "Allah telah memberikan segala kuasa di surga dan di bumi kepadaKu." Kalian harus pergi dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku. Baptislah mereka dalam Nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ajarkan mereka untuk taat kepada-Ku. Aku menyertaimu sampai kepada akhir zaman."
Gambar 118
Kis. 1:6-12; Luk. 24:50-53
Yesus membawa murid-murid ke sebuah gunung di luar kota Yerusalem. Sementara Yesus memberkati murid-muridNya, tiba-tiba Yesus terangkat ke surga dalam awan-awan. Lalu, tampaklah dua malaikat dan berkata kepada para murid, "Yesus ini akan datang kembali dengan cara yang sama ketika Ia terangkat ke surga seperti yang kalian saksikan." Murid-murid kembali ke Yerusalem dengan sukacita. Mereka berdoa dan menunggu selama 10 hari. Kemudian, Allah mengutus Roh Kudus-Nya kepada para murid. Roh Kudus memberi kekuatan dan keberanian kepada mereka. Mereka pergi dan mengabarkan tentang Yesus kepada semua orang. Banyak orang menjadi percaya dan dibaptis. Dan inilah yang menjadi permulaan Gereja Kristen.
Gambar 119
Mrk. 16:19; Ibr. 7:23-27
Murid-murid menyaksikan Yesus terangkat ke surga. Dia tetap hidup dan tinggal di surga. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Yesus duduk di sebelah kanan Allah. Yesus mendengar doa kita semua yang percaya kepada-Nya. Ia berbicara kepada Allah bagi kita. Roh-Nya memimpin dan menolong kita dalam kehidupan ini. Suatu hari tubuh kita akan mati, tetapi kita akan bangkit kembali dengan tubuh yang baru, sama seperti Yesus telah mati dan bangkit kembali. Kita akan bersama dengan Allah di surga. Tapi, orang yang tidak percaya kepada Yesus akan dipisahkan dari Allah, dan tinggal di neraka. Maukah Saudara datang kepada Yesus, sekarang? Berpalinglah dari dosa-dosa saudara. Mintalah kepada Yesus untuk mengampuni dosa Saudara. Minta Roh Kudus untuk tinggal atas Saudara. Roh Kudus mau memberi hidup yang baru bagi Saudara. Yaitu hidup kekal penuh dengan sukacita dan damai bersama Allah.
Gambar 120
Why. 1:7-8; 1 Tes. 4:13-18
Suatu hari nanti, Yesus akan datang kembali ke dunia dalam awan-awan. Dia akan memerintah dalam damai atas semua orang yang percaya kepada-Nya. Yesus bukan hanya sekadar manusia ataupun seorang nabi Allah. Dia adalah Anak Allah. Yesus menunjukkan kepada kita seperti apakah Allah itu. Yesus sudah ada sejak permulaan, Ia hidup saat ini, dan Ia tetap hidup selamanya. Ketika Yesus kembali ke dunia, Setan, maut dan iblis akan dimusnahkan selamanya. Karena itu, marilah kita mengasihi, taat dan menyembah Tuhan Yesus Kristus yang Hidup.
Kesimpulan
Luk. 11:3; Kis. 2:38
Saudara, kita telah mendengar tentang kehidupan Yesus. Tapi, apakah artinya ini bagi kita? Yesus Kristus mengasihi kita, dan Ia ingin memberikan hidup kekal kepada kita. Dia telah menanggung hukuman dosa kita. Tapi, kita harus percaya kepadaNya. Kita harus memohon kepadaNya untuk mengampuni dosa-dosa kita. Saudara bisa berbicara kepada Tuhan dalam doa. Tuhan mendengarkan doa suadara. Berdoalah seperti ini, "Tuhan, aku adalah orang berdosa. Ampunilah dosa-dosaku. Aku berterima kasih karena engkau telah mati bagi dosa-dosaku. Terima kasih atas kebangkitan-Mu sehingga aku beroleh hidup kekal. Berikanlah Roh-Mu yang Kudus dalam hidupku. Mampukan aku untuk menghormati-Mu. Hanya Engkaulah Allah yang benar. Allah akan memberikan Roh Kudus kepada orang yang meminta kepada-Nya. Beginilah seharusnya orang menjadi Kristen. Orang Kristen harus dibaptis untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa dia adalah pengikut Yesus. Mereka harus meninggalkan jalan hidup mereka yang jahat, dan harus belajar untuk mengikuti jalan-jalan Tuhan. Jalan Tuhan adalah jalan Kristus yang Hidup. Yesus sendiri yang memberi damai dan sukacita bersama Allah di surga selamanya.